7 November 2014, Persib Juara di Malam Sabtu yang Indah

JUMAT berkah dan malam Sabtu yang indah buat Persib pada 7 November 2014. Ya, pada malam itu, Persib berhasil mengakhiri penantian panjang dan puasa gelar juara selama 19 tahun dengan menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) 2014.  Persib menggagalkan ambisi Persipura menjadi tim pertama yang menjadi juara dua kali berturut-turut setelah ISL 2013.

Persib juara LSI 1994 (ligaindonesia.co.id)

Pada pertandingan final dramatis di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Persib mengalahkan Persipura Jayapura 7-5 lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit.

Trofi juara Persib dilengkapi Ferdinand Alfred Sinaga yang dinobatkan sebagai Pemain Terbaik LSI 2017 menyisihkan sederet bintang papan atas kompetisi kasta tertinggi di tanah air itu.

Ferdinand Alfred Sinaga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik LSI 2014 (ligaindonesia.co.id)
Persib terakhir kali mengangkat trofi juara di Liga Indonesia (LI) I 1994/1995. Pada pertandingan final yang dimainkan di Stadion Utama Senayan Jakarta 30 Juli 1995, PERSIB mengalahkan Petrokimia Putra 1-0 lewat gol Sutiono Lamso menit 76.

Di hadapan puluhan ribu bobotoh yang sudah mengalir ke Palembang sejak sehari sebelumnya, Persib sudah tertinggal 0-1 saat laga baru berjalan lima menit lewat gol Ian Louis Kabes. Keunggulan Persipura bertahan hingga turun minum.

Selebrasi Ian Louis Kabes usai menjebol gawang Persib (persib.co.id)
Di awal babak kedua, Persib mendapatkan keuntungan ketika Bio Paulin Pierre diusir wait Prasetyo Hadi akibat kartu kuning kedua usai melanggar Ferdinand Alfred Sinaga pada menit 46.

Kartu merah Bio Paulin Pierre (persib.co.id)

Hukuman tendangan bebas yang dieksekusi Firman Utina menciptakan kemelut di depan gawang Persipura. Bola yang menghampiri langsung disambar Ferdinand dan menjebol gawang Persipura yang dikawal Dede Sulaiman untuk mencetak gol penyeimbang.

Selebrasi Ferdinand Alfred Sinaga dan pemain Persib lain (persib.co.id)

Hanya berselang lima menit, Persib berbalik unggul, kali ini melalui gol Muhammad Ridwan yang lagi-lagi mendapatkan sodoran bola dari Firman Utina.

Selebrasi Muhammad Ridwan usai jebol gawang Persipura (persib.co.id)

Meski tampil dengan 10 pemain, Persipura mampu menekan Persib. Bahkan, pada menit 79, Boaz Salossa berhasil memaksakan hasil imbang berkat gol penyeimbang yang dibuatnya.

Setelah melewatkan babak tambahan tanpa gol, laga dilanjutkan melalui drama adu penalti. Lima eksekutor Persib, Konate Makan, Ferdinand Alfred Sinaga, Tony Sucipto, Supardi Nasir Bujang dan Achmad Jufriyanto sukses menjalankan tugasnya dengan baik.

Ferdinand Alfred Sinaga sukses eksekusi tendangan penalti (liputan6.com)
Selebrasi Achmad Jufriyanto usai melakukan eksekusi tendangan penalti (liputan6.com)
Momentum juara Persib datang ketika penjaga gawang I Made Wirawan mengagalkan tendangan penalti keempat Persipura yang dieksekusi Nelson Alom yang diakhiri eksekusi Achmad Jufriyanto.

Aksi I Made Wirawan menggagalkan eksekusi penalti Nelson Alom (M. Fadlillah/galamedianews.com)

Selebrasi usai adu penalti (ligaindonesia.co.id)
Tiga penendang Persipura sebelumnya, Boaz Solossa, Yohanes Ferinando Pahabol dan Robertino Pugliara sukses menjalankan tugasnya dengan baik.

Kekecewaan para pemain Persipura usai kalah adu penalti (liputan6.com)
Bersamaan dengan histeria bobotoh, pemain, pelatih, ofisial, dan bahkan petinggi Persib di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, ratusan ribu warga Kota Bandung langsung turun ke jalan untuk merayakan kemenangan tim asuhan Djadjang Nurdjaman. Pesta kemenangan dengan berkonvoi di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung berlangsung hingga larut malam.

Histeria bobotoh di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang (M. Fadlillah/galamedianews.com)

Komentar

TERPOPULER

Skuad Persib di Liga Indonesia VI/1999-2000

11 November 1999, "Barisan Sakit Hati" Bawa Persikab Permalukan Persib

24 Februari 2002: Persib Terbantai di Stadion Rumbai

4 Maret 2007: Pesib Menyerah di Kandang Sriwijaya FC

4 Januari 2004: Tobar Selamatkan Persib dari Kekalahan di Laga Pembuka