10 November 1983, Ketika Keberuntungan Menjauhi Persib, PSMS Juara

SEGALA daya dan upaya sudah dilakukan para pemain Persib di lapangan. Namun, keberuntungan lebih berpihak kepada PSMS Medan.


Starter Persib 1983 ketika mengalahkan PSMS Medan di babak 4 Besar Kompetisi Perserikatan 1983 (Dok Pikiran Rakyat)

Begitulah kurang lebih pernyataan Ketua Umum Persib, Solihin GP, sesaat setelah tim kebanggaan warga Jawa Barat kalah menyesakan 2-3 lewat drama adu penalti dari PSMS pada laga puncak Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1983 di Stadion Utama Senayan Jakarta, 10 November 1983.

Persib yang sangat diunggulkan dan mendominasi laga gagal mencetak gol dalam waktu normal dan babak tambahan waktu. Akibatnya, pertandingan yang disaksikan hampir 110 ribu penonton itu harus dilanjutkan ke babak adu tendangan penalti.

Rombongan bobotoh yang segera bergerak ke Senayan di Jalan Asia-Afrika Bandung (Dok Pikiran Rakyat)

Dukungan bobotoh yang memadati Stadion Utama Senayan Jakarta (Dok Pikiran Rakyat)

Dalam adu tendangan 11 meter ini, tiga penendang PSMS, Sunardi A, Sunardi B dan Suherman sukses menaklukan penjaga gawang Persib, Sobur. Sebaliknya dari Persib, hanya Bambang Sukowiyono dan Wawan Karnawan yang mampu mengelabui "Si Tangan Emas" Ponirin Meka. Tiga eksekutor lainnya, Wolter Sulu, Adjat Sudradjat dan kapten tim Giantoro gagal.

"Persib mohon maaf karena telah gagal mempersembahkan gelar juara kepada masyarakat Jabar yang telah mendukung penuh perjuangan Persib sejak awal hingga final," ujar Solihin GP seperti dikutip dari Harian Umum Pikiran Rakyat edisi 11 November 1983.
Kliping permintaan maaf Ketua Umum Solihin GP di HU Pikiran Rakyat (Dok Pikiran Rakyat)

"Hari ini, hari keberuntungan bagi tim PSMS. Dewi Fortuna tidak berpihak kepada kita. Begitu banyak peluang yang diperoleh, namun tidak sat pun yang membuahkan hasil," timpal pelatih Persib, Omo Suratmo.

Dalam pertandingan yang dipimpin wasit Syahril Gani, Omo menurunkan starter Sobur (kiper), Suryamin, Dede Iskandar, Robby Darwis, Giantoro, Encas Tonif, Bambang Sukowiyono, Adeng Hudaya, Wawan Karnawan, Wolter Sulu dan Adjat Sudardjat. Di tengah permainan, Omo sempat menarik Encas Tonif digantikan Kosasih A dan Suryamin oleh Adjid Hermawan.

Kendati harus puas dengan runner-up, Persib sedikit terhibur oleh gelar tim terbaik dan pencetak gol tersubur untuk Adjat Sudradjat dengan 8 gol.**

Komentar

Posting Komentar

TERPOPULER

Skuad Persib di Liga Indonesia VI/1999-2000

11 November 1999, "Barisan Sakit Hati" Bawa Persikab Permalukan Persib

24 Februari 2002: Persib Terbantai di Stadion Rumbai

4 Maret 2007: Pesib Menyerah di Kandang Sriwijaya FC

4 Januari 2004: Tobar Selamatkan Persib dari Kekalahan di Laga Pembuka