MINGGU, 9 November 2014. Pembicaraan soal sukses Persib menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) 2014 usai mengalahkan Persipura lewat drama adu penalti di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Jumat, 7 November 2014, masih terdengar di pelosok Kota Bandung. Dari warung kopi hingga mal. Dari bocah hingga kakek dan nenek. Begitu juga dengan cuitan netizen di jejaring sosial yang terus menjad trending topic.
Pesta Rakyat Persib Juara lumpuhkan Kota Bandung (persib.co.id)
Pada hari itu, setelah secara spontan menyambut kedatangan rombongan PERSIB di Bandara Husein Sastranegara, Sabtu 8 November 2014, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil secara khusus mengadakan puncak perayaan juara Maung Bandung dalam even bertajuk "Pesta Rakyat". Tidak tanggung-tanggung, para pemain, pelatih dan ofisial Persib, plus trofi juara LSI 2014, diarak keliling Kota Bandung. Dari mulai Cibiru hingga Lapangan Gasibu, tempat pesta rakyat kemenangan Persib dipusatkan.
Ibu-ibu tak mau ketinggalan rayakan Persib juara (persib.co.id)
Jauh sebelum arak-arakan dimulai pukul 14.00 WIB dari Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung sudah membiru. Ratusan ribu, atau mungkin jutaan bobotoh, warga kota dan wisatawan tumplek ke jalan untuk menyambut sang pahlawan yang telah mengakhiri puasa gelar juara Persib selama 19 tahun.
Sudah terbayangkan, sejumlah ruas jalan yang dilalui arak-arakan Bandros pembawa rombongan Persib dan kendaraan hias lain, lumpuh total. Kemacetan parah terjadi hampir di seluruh ruas jalan, termasuk yang tidak dilalui. Satu lagi, Kota Bandung kembali membiru dan membahana oleh yel-yel dan chant "Persib Juara, Persib Juara, Persib Juara".
Bobotoh menyemut (simamaung.com)
Arakan-arakan dimulai pukul 14.00 WIB dari halaman Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Cibiru-Cicaheum-Jalan Ahmad Yani-Jalan Asia Afrika-Jalan Sunda-Gasibu. Titik kepadatan bobotoh dan warga beratribut biru terpantau di Jalan Dalem Kaum, Jalan Asia Afrika, Jalan Karapitan, Jalan Braga, Jalan Merdeka, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Merdeka, Jalan Ir. Djuanda, Jalan Ahmad Yani, dan sepanjang Jalan AH. Nasution. Begitu juga dengan jalan-jalan menuju Lapangan Gasibu, pusat pentas Pesta Rakyat PERSIB Juara.
Ferdinand Alfred Sinaga, pamer trofi Pemain Terbaik (persib.co.id)
Rombongan arak-arakan baru tiba di Di Lapangan Gasibu dan Gedung Sate, sekitar pukul 19.00 WIB. Di sana, rombongan sudah disambut yel-yel ribuan bobotoh dan warga. Di Lapangan Gasibu, panggung hiburan pun disajikan kepada warga dan bobotoh yang kelelahan setelah berpesta sepanjang hari.
Bravo Persib, Hidup Bobotoh, Top warga Kota Bandung....
BERIKUT daftar skuad Persib yang bertarung di Liga Indonesia (LI) VI/1999-2000 di bawah penanganan pelatih Suryamin.Setelah Suryamin mengundurkan diri lantaran gagal meraih kemenangan dalam 5 laga pembuka,Indra M. Tohir kembali dipercaya menangani Maung Bandung. Persib 1999/2000: Kiri atas : Imam Riyadi , Mulyana , Nana Juhana , Dadang Hidayat , Udin Rafiudin , Heri Setiawan Kiri bawah : Yaris Riyadi , Sujana , Tatang Supriatna , Nandang Kurnaedi , Deden Supahan ( Foto: Ingrum) No. Nama Posisi Kelahiran 1. Anwar Sanusi* Kiper 2. Nandang Kurnaedi* Kiper 3. Yaris Riyadi* Kiper 4. Herrie Setiawan* Belakang 5. Dadang Hidayat Belakang 6. Nana Priatna Belakang 7. Ruhiat Belakang 8. Edi Sutarsa Belakang 9. Suwita Pata Tengah 10. Tatang Supriat
PERSIB untuk kedua kalinya secara beruntun mengalami kekalahan di awal Liga Indonesia (LI) VI/1999-2000. Bertanding di Stadion Siliwangi, 11 November 1999, Persib harus mengakui keunggulan Persikab Kabupaten Bandung dengan skor 0-1. Heri Rafni Kotari (17) saat memperkuat Persikab (Foto: http://www.bitypic.com/media/1419930662501475787_4305032301) Empat hari sebelumnya, pada laga pembuka musim, tim asuhan Suryamin juga dipermalukan Persikota Tangerang 0-1. Saat itu, gol tunggal kemenangan Persikota dicetak I Komang Mariawan pada menit ke-85. Berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, duel Persib kontra Persikab yang promosi ke Divisi Utama pada Liga Indonesia (LI) II/1995-1996, berlangsung panas. Maklum, di kubu Persikab ada serombongan pemain "Barisan Sakit Hati" yang terbuang dari PERSIB pada musim sebelumnya akibat berseteru dengan pengurus. Mereka adalah Robby Darwis, Yadi Mulyadi, Hendra Komara, Asep Dayat dan penjaga gawang Gatot Prasetyo. Belum lagi pelati
PERSIB melanjutkan catatan buruknya pada pertandingan tandang Liga Indonesia (LI) VIII/2002. Memainkan laga away di Stadion Rumbai Pekanbaru, 24 Februari 2002, tim asuhan Deny Syamsudin dibantai tuan rumah PSPS 0-3. Berdiri (Ki-Ka): Ruhiat, Yaris Riyadi, Hari Saputra, Asep Dayat, Herrie Setiawan, Cecep Supriyatna; Jongkok (Ki-Ka): Ansyari Lubis, Hendra Komara, Suwita Pata, Sujana, Budiman. (Foto: Mah5Utari) Gol cepat Lilik Suheri ketika pertandingan belum genap berjalan semenit menghancurkan konsentrasi para pemain Persib. Dua gol PSPS lain yang bersarang ke gawang Persib dicetak Simon Atangana pada menit 45 dan Felipe Cortez menit 90. Bagi Persib, ini adalah kekalahan tandang ketiga secara beruntun setelah dari Persita Tangerang (1-2/10 Februari 2002), dan PSDS Deli Serdang (0-2/21 Februari 2002). Dalam dua pertandingan away di awal musim, Persib juga hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Persikota Tangerang dan 1-1 dengan Persikab Kabupaten Bandung. Akibat kekalahan itu, Pe
BOLEH jadi, ini hari buruk buat Cecep Supriyatna. Belum genap sepuluh menit berada di lapangan, gawang Persib yang dikawalnya dibobol oleh tendangan spekulasi stopper Sriwijaya FC, Firmansyah. Itu terjadi pada pertandingan lanjutan Liga Indonesia (LI) XIII/2007 di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, 4 Maret 2007. Sialnya, itu menjadi satu-satunya gol yang terjadi di laga itu dan tim kebanggaan bobotoh itu pun harus pulang membawa kekalahan 0-1. Empat pemain Persib, Nova Arianto, Sonny Kurniawan, Christian Bekamenga dan Eka Ramdani mencoba menghadang tendangan bebas bek Sriwijaya FC, Tony Sucipto pada pertandingan Liga Indonesia (LI) XIII/2007 di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Minggu (4/3/2007). E-Paper Pikiran Rakyat Momen menyesakan tersebut terjadi pada menit 67. Kiper yang memiliki julukan “Si Gegep” ini baru masuk menggantikan Tema Mursadat yang cedera pada menit 58. Entah konsentrasinya belum maksimal, Cecep hanya bisa terpana menyaksikan bola hasil tendangan Firmansy
PERSIB memulai perjuangannya di LI) X/2004 dengan menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion Siliwangi Bandung. Dalam pertandingan ini, Persib gagal meraih kemenangan lantaran ditahan tim tamu 1-1. PERSIB 2004: Berdiri (ki-ka): Imral Usman, Claudio Lizama, Alejandro Tobar, Suwandi HS, Cecep Supriyatna, Dadang Hidayat; Jongkok (ki-ka): Yaris Riyadi, Gilang Angga Kusumah, Alexander Pulalo, Suwita Pata, Andrian Colombo (imgrum) Persib tertinggal lebih dahulu di babak pertama melalui gol yang dicetak I Komang Mariawan pada menit 42. Tim asuhan Juan Antonio Paez akhirnya bisa mencetak gol penyeimbang melalui gol Alejandro Tobar pada menit 64. Gelandang asal Cile itu menyelamatkan Persib dari kekalahan karena di sisa laga kedua tim gagal mencetak gol penentu kemenangan. Skor 1-1 bertahan hingga laga berakhir.***
Komentar
Posting Komentar